Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Takziah dan Ziarah Kubur Kelas XI SMA/SMK

 A. Takziah

Sebagai bagian dari kepedulian sosial dan ikhtiar mempererat tali persaudaraan, maka semestinya jika ada keluarga, tetangga, teman dan karib kerabat yang terkena musibah atau meninggal, kita melakukan ta’ziah. Makna ta’ziah adalah menghibur, yaitu mengunjungi dan menghibur keluarga yang ditinggalkan sebelum jenazah dikuburkan atau dalam waktu tiga hari sesudahnya.

Terkait dengan waktu, Islam menggariskan rentang waktu ta’ziah cukup 3 hari, hal ini bertujuan bukan sekadar tidak berlama-lama menanggung kesedihan, tetapi juga memberikan semangat untuk meneruskan hidup secara normal bagi keluarga yang ditinggalkan. Hukum ta’ziah adalah sunnah.

Adapun tujuan ta’ziah adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan bantuan moril dan materil untuk mengurangi kesulitan dan kesedihan bagi ahli keluarga yang ditinggalkan.
  2. Menemani, ikut bersimpati dan berempati, memberi juga hiburan dan nasehat, agar ahli keluarga yang ditinggalkan menerima musibah ini dengan sabar dan tabah.
  3. Mendoakan yang meninggal agar diampuni segala khilaf dan salah, dilimpahkan segala rahmat, mendapatkan nikmat kubur, dan diteguhkan dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, serta segala cita dan harapan yang lain.
  4. Menjadikan sebagai ibrah (pelajaran) bersama, muhasabah diri (introspeksi diri), bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati (Q.S. Ali Imrān/3: 185).

Adab (etika) orang ber-ta’ziyyah antara lain seperti berikut.

  1. Menyampaikan doa untuk kebaikan dan ampunan terhadap orang yang meninggal serta kesabaran bagi orang yang ditinggal.
  2. Hindarilah pembicaraan yang menambah sedih keluarga yang ditimpa musibah.
  3. Hindarilah canda-tawa apalagi sampai terbahak-bahak.
  4. Usahakan turut menyalati mayat dan turut mengantarkan ke pemakaman sampai selesai penguburan.
  5. Membuatkan makanan bagi keluarga yang ditimpa musibah. Demikian diperintahkan Rasulullah saw. kepada keluarganya sewaktu keluarga Ja’far ditimpa kematian (HR. Lima Ahli Hadis kecuali Nasai).

B. Ziarah Kubur

Kematian mengajarkan banyak hal, agar setiap manusia menyadari bahwa cepat atau lambat, kematian itu pasti datang. Misalnya anjuran untuk ziarah kubur. Ziarah artinya berkunjung, kubur artinya kuburan. Ziarah kubur artinya berkunjung ke kuburan. Melalui kegiatan ini, setiap muslim dapat mengunjungi kuburan ahli kuburnya atau kubur kaum muslim dengan tujuan dapat melihat, membersihkan kuburan, dan mendoakan ahli kubur.

Awalnya Rasulullah saw. melarang umat Islam untuk berziarah kubur karena dikhawatirkan akan melakukan sesuatu hal yang tidak baik, misalnya menangis di atas kuburan, bersedih, meratapi, bahkan yang lebih bahaya adalah mengultuskan mayat yang ada di kuburan. Akan tetapi, karena mengingat mati itu penting, dan di antara mengingat mati adalah ziarah kubur, Rasulullah saw. menganjurkan berziarah dengan tujuan untuk mengingat mati.

Manfaat lain dari ziarah kubur juga didapat dari peziarah, antara lain: mengingatkan diri sendiri, bahwa suatu saat dirinya akan dijemput kematian; melembutkan hati, agar tidak sombong dan menolak kebenaran; membiasakan meneteskan air mata, karena hidupnya banyak khilaf dan salah; serta setiap manusia akan mempertanggungjawabkan segala perilakunya di akhirat kelak. Rasulullah Saw. bersabda:


Artinya: “Aku pernah melarang kalian ziarah kubur. Sekarang lakukanlah, karena ia bisa melembutkan hati, meneteskan air mata, mengingatkan tentang akhirat, dan jangan berkata jorok.” (H.R. al-Hakīm)

Apabila kita mau berziarah kubur, sebaiknya perhatikan adab atau etika berziarah kubur, yaitu seperti berikut.

  1. Ketika mau berziarah, niatkan dengan ikhlas karena Allah Swt., tunduk hati dan merasa diawasi oleh Allah Swt.
  2. Sesampai di pintu kuburan, ucapkan salam sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw.:
  3. Artinya: Selamat sejahtera wahai kaum muslimin dan muslimat (yang ada di kubur), kami insya Allah akan menyusul kamu. Kami memohon kepada Allah Swt. semoga kami dan kamu mendapatkan pembersihan dari dosa dan keselamatan. (H.R. Muslim)
  4. Tidak banyak bicara mengenai urusan dunia di atas kuburan.
  5. Berdoa untuk ampunan dan kesejahteraan si mayat di alam barzah dan akhirat kelak.
  6. Diusahakan tidak berjalan melangkahi kuburan atau menduduki nisan (tanda kuburan).

Adapun hikmah dari ziarah kubur ini antara lain seperti berikut.

  1. Mengingat kematian.
  2. Dapat bersikap zuhud (menjauhkan diri dari sifat keduniawian).
  3. Selalu ingin berbuat baik sebagai bekal kelak di alam kubur dan hari akhir.
  4. Mendoakan si mayat yang muslim agar diampuni dosanya dan diberi kesejahteraan di akhirat.


Post a Comment for "Takziah dan Ziarah Kubur Kelas XI SMA/SMK"